The New Generation

SEJARAH DAN BIOGRAFI SINGKAT TENTANG
SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM (STEI)YOGYAKARTA

LATAR BELAKANG
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam atau STEI YO merupakan pengembangan dari Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah atau Islamic Business School yang merupakan Perguruan Tinggi Ekonomi Islam di Jogja pertama di Indonesia. STIS Yogyakarta berdiri pada tahun 1996 tepatnya 13 Mei 1996. Pada tahun 1997 mendapat izin operasional dari Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI nomor E/290/1997 untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi ekonomi islam pada jurusan mu'amalat dengan program studi Lembaga Keuangan Syari'ah dan Manajemen Bisnis Islam. Pada awal dibukanya kedua program studi ini langsung mendapat sambutan yang baik dari masyarakat dengan mengelola sebanyak 300 mahasiswa.
Pada tahun 2000 STIS Yogyakarta terakreditasi oleh BAN PT dengan SK No 008/BAN-PT/Ak IV/VI/2000.Tujuan didirikannya STIS Yogyakarta adalah mempersiapkan professional bisnis muslim yang handal, memiliki penguasaan keahlian dalam bidang lembaga keuangan syari'ah dan manajemen bisnis islam. Pada tahun 2003 STIS kembali terakreditasi dengan nilai B untuk kedua program studi yaitu Manajemen Bisnis Islam dan Lembaga Keuangan Syari'ah.
Sejak berdirinya, STIS memilih berada dalam naungan Departemen Agama RI dengan bimbingan Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam swasta wilayah III Yogyakarta. Kurikulum STIS Yogyakarta dikembangkan dari jurusan Mu'amalat Fakultas Syari'ah dan Kurikulum Fakultas Ekonomi di PTU. Perpaduan kurikulum di atas berpijak pada landasan unitas keilmuan yang bersumber dari Allah: Ayat-ayat Qauliyah Al-Quran dan Hadist serta ayat-ayat Kauniyah Alam Semesta. Dengan pijakan landasan ini dalam pengambangan keilmuan di STIS Yogyakarta tidak mengenal dikotomi keilmuan: Ilmu Umum dan Ilmu Agama.
Karena itu pengembangan STIS Yogyakarta menjadi Stei Yogyakarta tetap memilih untuk bernaung di bawah Departemen Agama RI sebagaimana khittah STIS. Perubahan pengembangan STIS menjadi STEI pada hakekatnya merupakan penguatan khittah, karena STIS pun didirikan atas dasar pemikiran ke arah Perguruan Tinggi Ekonomi Islam atau Ekonomi Syari'ah.
Pada 10 November 2002 (wisuda IV) STIS meluluskan 108 Sarjana Ekonomi Islam (SEI) dan pada 8 Oktober 2003 (wisuda V) meluluskan 106 Sarjana Ekonomi Islam (SEI) bidang keahlian Lembaga Keuangan Syari'ah dan Manajemen Bisnis Islam, seiring dengan perkembangan ekonomi syari'ah di Indonesia. Dari sejak tahun 1997 hingga tahun 2008, STEI Yogyakarta telah meluluskan hingga 1047 alumni.
VISI IBS STEI YOGYAKARTA
Menjadi Lembaga Pendidikan Modern yang berpengaruh di tingkat nasional di bidang Ekonomi Islam melalui alumni berstandar Internasional.

MISI IBS STEI YOGYAKARTA
Melahirkan alumni tangguh yang memiliki sikap dan wawasan luas didukung oleh jaringan bisnis yang kuat.
TUJUAN IBS STEI YOGYAKARTA
Tumbuh dan berkembangnya perekonomian syari'ah di Indonesia secara cepat , terutama pasca 1998, harus diikuti oleh program-program nyata demi tercapainya konstribusi perkembangan ekonomi islam terhadap perekonomian Indonesia.
Untuk menuju kea rah tersebut, diperlukan suatu system pendidikan khususnya pendidikan tinggi yang secara khusus menyiapkan SDM ekonomi islam. IBS STEI Yogyakarta memposisikan dirinya sebagai Perguruan TInggi Ekonomi Islam, khususnya dalam bidang keuangan syari'ah, manajemen bisnis islam, akuntansi syari'ah dan ilmu ekonomi syari'ah dan studi pembangunan.

Secara institusional tujuan didirikannya IBS STEI Yogyakarta adalah untuk :
a. Membentuk sarjana muslim, yaitu sarjana yang bertaqwa, berilmu amaliah dan beramal ilmiah.
b. Memelihara dan mengembangkan ilmu ekonomi islam khususnya bidang keuangan dan perbankan serta manajemen bisnis islam.
c. Turut serta membangun masyarakat dan Negara Republik Indonesia yang adil, makmur dan sentosa berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang di ridhoi allah SWT.
d. Memelihara dan memperbaharui civitas akademika IBS STEI Yogyakarta dan masyarakat pada umumnya.
e. Menguasai sistem perekonomian islam, keuangan syari'ah, manajemen bisnis syari'ah, perbankan syari'ah, akuntansi syari'ah, ilmu ekonomi syari'ah dan studi pembangunan.