04.44

PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM

PEMIKIRAN EKONOMI KARL HEINRICH MARX

KELOMPOK 2
PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM







From each according to his abilities,
to each according to his needs


“dari setiap orang sesuai kemampuan
untuk setiap orang sesuai kebutuhan”




DAFTAR ISI
BAB I             PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
B.     RUMUSAN MASALAH
C.     METODE PENULISAN
BAB II                        PEMIKIRAN EKONOMI KARL MARX
A.    BIOGRAFI KARL MARX
B.     LATAR BELAKANG SOSIAL, EKONOMI, PEMIKIRAN
C.     PEMIKIRAN KARL MARX  TENTANG EKONOMI SOSIALAIS
D.    HASIL KARYA KARL MARX

BAB III          PENUTUP
                        KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Ekonomi merupakan sebuah cabang ilmu pengetahuan yang sangat dinamis dan proresif. Apapun yang terjadi di sebuah Negara akan sangat berpengaruh terhadap perekonomiannya. Hal ini sudah berlangsung sejak berabad-abad yang lalu, dengan berbagai pemikiran dan para pencetusnya.
Salah satu yang fenomenal adalah permasalahan teori ekonomi kapitalis dan sosialis/komunis. Yang stu dipopulerkan oleh adam smith, yang satu oleh karl heinrich marx asal jerman. Banyak hal yang menarik diantara kedua teori ini, yang merupakan lawan tanding dan saling menjatuhkan. Satu sama lain ingin Berjaya dengan konsep mereka sendiri.
Oleh karenanya kami merasa perlu untuk membahas salah satu pemikir ekonomi sosialis/komunis yang sangt berpengaruh pada zamannya, bahkan hingga sampai saat ini. Ini bertujuan agar pemahaman kami sebagai mahsiswa yang berkonsentrasi dalam keilmuan ekonomi islam tidak gagap dengan pemahaman ekonomi konvensional yang berkembang saat ini.
Dari latar belakang di atas maka kami mencoba meinterpretasikan hasil bacaan kami kedalam sebuah makalah. Yang mungkin sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan kami dalam pengetahuan danpemahaman kami yang sangat terbatas.dengan judul makalah:
“Pemikiran Ekonomi Karl Heinrich Marx”


B.     Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang dapat kami kedepankan diantaranya:
1.      Biografi karl marx
2.      Latar belakang sosial, ekonomi, pemikiran
3.      Pemikiran karl marx  tentang ekonomi sosialais
4.      Hasil karya karl marx

C.     Metode Penulisan
Metode penulisan yang kami gunakan adalah metode deskriptif. Yakni dengan menggambarkan secara garis besar pembahasan ini dengan merujuk kedalam literature yang kami anggap refresentatif.

BAB II
PEMIKIRAN EKONOMI KARL MARX
A.    Biografi Karl Marx
Karl Marx
Karl Marx lahir di Trier, Prusia,jerman. Pada tanggal 5 Mei 1818. Ayahnya, heinrich Marx seorang pengacara, menafkahi keluarganya dengan relatif baik, khas kehidupan kelas menengah. Orang tuanya adalah dari keluarga pendeta Yahudi (rabbi). Tetapi, karena alasan bisnis ayahnya menjadi penganut ajaran Luther ketika Karl Marx masih sangat muda. Tahun 1841 Marx menerima gelar doktor filsafat di Universitas Berlin, universitas yang sangat dipengaruhi oleh Hegel dan guru-guru muda penganut filsafat  Hegel, tetapi berpikiran kritis. Gelar doktor Marx didapat dari kajian filsafat yang membosankan, tetapi kajian itu mendahului berbagai gagasannya yang muncul kemudian.

Setelah tamat, ia menjadi penulis untuk sebuah koran liberal radikal dan dalam tempo 10 bulan ia menjadi editor kepala koran itu. Tetapi karena pendirian politiknya, koran itu kemudian ditutup oleh pemerintah. Esai-esai awal yang diterbitkan dalam periode ini mulai mencerminkan sejumlah pendirian yang membimbing Marx sepanjang hidupnya. Esai-esai tulisan Marx itu secara bebas ditaburi prinsip-prinsip demokrasi, kemanusiaan dan idealisme awal. Ia menilai keabstrakan filsafat Hegelian, mimpi naif komunis utopian dan gagasan aktivis yang mendesakkan apa yang ia anggap sebagai tindakan politik prematur. Dalam menolak gagasan aktivis ini, Marx meletakkan landasan bagi gagasan hidupnya sendiri.

Marx menikah pada 1843 dan tak lama kemudian ia terpaksa meninggalkan Jerman untuk mendapatkan suasana yang lebih liberal di Paris. Di Paris ia terus bergulat dengan gagasan Hegel dan pendukungnya,  tetapi ia juga menghadapi dua kumpulan gagasan baru sosialisme Perancis dan ekonomi politik Inggris. Dengan cara yang unik ia menggabungkan Hegelianisme, sosialisme dan ekonomi politik yang kemudian menentukan orientasi intelektualnya. Hal yang sangat penting pula adalah pertemuannya dengan orang yang kemudian menjadi teman seumur hidupnya, donatur dan kolaboratornya yakni Fredrich Engels (Carver, 1983).




B.     Latar Belakang Sosial, Ekonomi, Pemikiran
Latar belakang ini di mulai pada saat Karl Marx memulai hidupnya dengan pidah di wilayah paris, dimana social-culture paris pada waktu itu sangat berbeda dengan jerman. kemudian dia bergabung dengan orang-orang sosialis dan komunisme, dan di sini lah kemudian Marx bertemu dengan Engels salah satu ahli ekonomi yang terkenal. Engels anak pengusaha pabrik tekstil menjadi seorang sosialis yang mengkritik kondisi kehidupan yang dihadapi kelas buruh. Banyak diantara rasa kasihan Marx terhadap kesengsaraan  kelas buruh berasal dari paparannya kepada Engels dan gagasannya sendiri. Tahun 1844 Marx dan Engels mengadakan diskusi panjang di sebuah café terkenal di Paris dan meletakkan landasan kerja untuk bersahabat seumur hidup. Mengenai diskusi itu Engels berkata, “Kesepakatan lengkap kami dalam semua bidang teori menjadi nyata dan perjanjian kerjasama kami mulai sejak itu” (McLellan, 1993:131).
Meski Marx dan Engels mempunyai orientasi teoritis yang sama, namun ada juga beberapa perbedaan diantara mereka. Marx cenderung menjadi seorang intelektual teoritisis yang kurang teratur dan sangat berorientasi kepada keluarganya. Engels adalah pemikir praktis, rapi dan pengusaha teratur dan orang yang tak percaya pada lembaga keluarga. Meski mereka berbeda Marx dan Engels menempa kerjasama yang akrab sehingga mereka berkolaborasi dalam menulis buku dan artikel dan bekerjasama dalam organisasi radikal, dan bahkan Engels membantu membiayai Marx selama sisa hidupnya sehingga memungkinkan Marx mencurahkan perhatian pada kegiatan intelektual dan politiknya.
Karena beberapa tulisannya telah mengganggu pemerintah Prusia, pemerintah Perancis (atas permohonan Prusia) mengusir Marx tahun 1845 dan karenanya Marx pindah ke Brussel. Radikalismenya meningkat dan ia menjadi anggota aktif gerakan revolusioner internasional. Ia pun bergabung dengan Liga Komunis dan bersama Engels diminta menulis anggaran dasar liga itu. Hasilnya adalah Manifesto Komunis 1848, sebuah karya besar yang ditandai oleh slogan-slogan politik yang termasyhur (misalnya, “Kaum buruh seluruh dunia, bersatulah!”).
Tahun 1894 ia pindah ke London dan mengingat kegagalan revolusi politik tahun 1848, ia mulai menarik diri dari aktivitas revolusioner dan beralih ke kegiatan riset yang lebih rinci tentang peran sistem kapitalis. Studi ini akhirnya menghasilkan tiga jilid buku das Kapital. Jilid pertama diterbitkan tahun 1867; kedua jilid lainnya diterbitkan sesudah ia hidup dalam kemiskinan, membiayai hidupnya secara sederhana dari honorarium tulisannya dan bantuan dana dari Engels. Tahun 1864 Marx terlibat kembali dalam kegiatan politik, bergabung dengan “The International”, sebuah gerakan buruh internasional. Ia segera menonjol dalam gerakan itu dan mencurahkan perhatian selama beberapa tahun untuk gerakan itu. Ia mulai mendapat popularitas, baik sebagai pemimpin internasional maupun sebagai penulis das Kapital. Perpecahan gerakan Internasional tahun 1876, kegagalan berbagai gerakan revolusioner dan penyakit-penyakit, akhirnya membuat Mark ambruk. Istrinya wafat tahun 1881, anak perempuannya tahun 1882 dan Marx sendiri wafat di tahun 1883.

C.      PEMIKIRAN KARL MARX TENTANG EKONOMI SOSIALIS
C.1. SOSIALIS PRA MARX
Di depan sudah dijelaskan bahwa aliran sosialisme/komunis sudah ada sebelum kemunculan pemikiran karl Marx. Marx hanya meneruskan pemikiran para pendahulunya dengan beberapa perubahan mendasar. Dalam kehidupan sehari-hari kata sosialisme itu digunakan dalam banyak arti, istilah sosialisme ini selain bisa digunakan dalam sistem ekonomi juga biasa digunakan untuk aliran filsafat,ideologi atau ajaran sebuah gerakan. sosialiame oleh sebagian orang juga di artikan sebagai bentuk perekonomian dimana pemerintah bertindak sebagai pihak yang dipercayai oleh seluruh warga masyarakat dan mengelola sumbar daya dan cabang-cabang produksi(BUMN) serta cabang yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Dalam uraian di atas jelas bahwa pada awalnya sosialisme dimaksudkan untuk menunjukkan sistem kepemilikan dan pemanfaatan sumber produksi(selain tenaga kerja) secara kolektif. kata komunis atau sosialis sering digunakan untuk menggambarkan sistem social dimana barang-barang dimiliki secara bersama dan untuk kepentingan bersama. Dalam masyarakat sosialis yang menonjol adalah rasa kebersamaan atau kolektifisme dan salah satu bentuk kolektifisme yang extrim adalah komunisme. Aliran sosialis sebelum mark (lebih bersifat utopis) sering dimasukkan ke dalam sosialis, sedangkan sosialisme yang dikembangkan Marx di dolongkan ke dalam sistem komunis.[1]
Sosialis-utopis berawal dari harapan para tokoh sosialis akan adanya sebuah pulau/Negara, yang semua milik merupakan milik bersama, semua orang tiggal di tempat yang sama dimana makanan serta kebutuhan lainnya disediakan secara bersama-sama. Orang tidak perlu bekerja mati-matian, melainkan cukup sekedar memenuhi kebutuhan primer. Uang di anggap tidak perlu,pakaian seragam serta pemeritah dijalankan secara demokratis.

C.2. MASA MARX
Pola pemikiran komunis Marx bermula dari rasa benci terhadap sistem perekonomian liberal yang digagas oleh adam smith. Dari segi moral Marx melihat bahwa sistem kapitalis mewarisi sistem ketidak adilan dari dalam. Hal ini menimbulkan kepincangan dan kesenjangan social, sistem kapitalis menerapkan sistem upah besi sehingga kaum buruh tidak akan pernah mampu mengangkat derajatnya lebih tinggi karena sudah dirancang untuk menciptakan keadaan perekonomian seperti itu.
Dari segi sosiologi Marx melihat ada sumber konflik antar kelas para kaum capital yang menguasai perekonomian secara penuh, sedangkan kaum buruh atau kelas proletar hanya menjadi kelas rendahan dan tidak memiliki kebebasan untuk berusaha sendiri.alasn lain kenapa sistem ekonomi capital harus diganti adalah karena sistem liberal menciptakan masyarakat berkelas-kelas sehingga tercipta sebuah jurang pemisah yang sangat dalam yang menyebabkan kaum buruh semakin papa. Oleh karenanya Marx menilai perlu adanya jalan keluar yakni degan memperjuangkan sistem ekonomi sosialis/komunis.[2]
Dari segi ekonomi Marx melihat bahwa akumulasi kapital ditengah kaum kapitalis menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, akan tetapi tidak disertai dengan pertumbuhan HDI (Human Development Index) yang cukup signifikan. Hal ini menyebabkan kepincangan bagi kesejahteraan masyarakat. Karena hanya kaum aristocrat saja yang bisa merasakan nikmatnya belajar dan berusaha secara bebas. Akan tetapi kaum buruh hanya menjadi objek eksploitasi semata demi memenuhi keserakahan para kapitalis.

C.2.A. TEORI-TEORI MARX

A. Teori Pertentangan Kelas[3]
            Dalam buku manifesto komunis dijelaskan bagaimana teori Marx tentang pertentangan kelas. Menurut Marx masyarakat yang ada dari dulu hingga sekarang adalah masyarakat pertentangan kelas. Di zaman kuno ada kaum bangsawan dan budak, di zaman pertengahan ada tuan tanah dan hamba sahaya bahkan di zaman modern ini juga ada majikan dan buruh. yang semua itu menurut Marx timbul sebagai hasil dari kehidupan ekonomi masyarakat.

B. Teori Surplus Value
            Menurut teori klasik nilai suatu barang harus sama dengan biaya untuk menghasilkan barang terebut, yang di dalamnya sudah termasuk ongkos tenaga kerja(upah). Kebanyakan upah yang diterima para buruh hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok. Bila nilai dari hasil kerja para buruh jauh lebih besar dari upah yang mereka terima, maka kelebihan  nilai produktifitas kerja ini yang dimaksud Marx sebagai nilai lebih (surplus value). Maka semakin sedikit upah yang diberikan majikan maka semakin besar keuntungan yang dia terima.

C.Teori Dialektika Materialism
            Hampir di setiap argument yang dinyatakan Marx selalu menekankan tentang konflik dan pertentangan. Proses pembangunan melalui konflik merupakan proses dialektik. Bagi Marx dialektika sejarah merupakan suatu keniscayaan, sesuatu yang bakal terjadi. Jika kaum proletar sudah tidak tahan lagi, mereka akan melancarkan revolusi. Agar revolusi berjalan lancar, Marx menyarankan agar kaum komunis mendukung setiap gerakan melawan tatanan social politik sistem kapitalis.
Teori Marx tentang kejatuhan kapitalisme yang akan digantikan dengan sosialisme/komunisme didasarkan pada dialektika materialism, konsep ini dipelajari oleh Marx dan filisuf jerman Jhon George Wilhelm Hegel. Dalam dialektika ada tesis, antithesis dan sintesis yang saling mengait satu sama lain. Marx percaya sejarah manusia ditentukan oleh kebutuhan ekonomi yang paling dasar, yakni kebutuhan akan materi, dengan demikian dia menyimpulkan seluruh tindakan manusia didorong oleh motif ekonomi yaitu pemuasan materi.

Selain teori-teori di atas, Marx juga menyatakan bahwa semua kelompok masyarakat akan mengalami fase-fase berikut:

·         Komunisme primitive(suku)
·         Perbudakan
·         Feodalisme(tuan tanah)
·         Kapitalisme
·         Sosialisme dan
·         Komunisme.
Marx juga memberikan gambaran tentang beberapa program yang harus dilaksanakan setelah revolusi berhasil, antara lain:
·         Penghapusan hak milik atas tanah dan menerapkan sistem sewa untuk tujuan-tujuan umum.
·         Program pajak pendapatan progresif atau gradual.
·         Penghapusan bentuk hak pewarisan.
·         Pemusatan kredit di tangan pemerintah.
·         Pemusatan alat komunikasi dan transportasi di tangan pemerintah.
·         Pengembangan pabrik-pabrik dan alat produksi milik negara.
C.3. PASCA MARX
Setelah marx tiada, para pengikut dan pendukung marx meneruskan perjuangan marx untuk mendirikan Negara sosialis/komunis. Diantara penerusnya itu yang paling berpengaruh ada tiga aliran utama,yaitu:
1.      Leninisme
Pada kuarter pertama abad 20 pemikiran-pemikiran Marx dan Engels dimodifikasi oleh Vladimir Ilich Lenin(1870-1924). Kalau marx meramal bahwa revolusi sosialisme akan muncul di Negara kapitalis paling maju, Lenin justru sebaliknya dengan kebalikan teori di atas ia mempunyai cukup alasan untuk melakukan revolusi di rusia (Bolshevik 1917).
Teori yang di kedepankan lenin adalah tentang pembangunan yang tidak imbang serta kapitalisme monopoli dan imperialism. Beberapa karakteristik kapitalisme monopoli adalah:
·         Konsentrasi produksi oleh industry yang semakin sedikit jumlahnya.
·         Merger financial dan capital industry, ketika lembaga keuangan mengusai control atas alokasi sumber-sumber modal.
·         Ekspor capital (bukan komoditas) sebagai bentuk utama pertukaran internasional.

2.      Revisionism
Pada awal tahun 20-an hingga tahun 80-an marxisme dan leninisme dijadikan sebagai dogma di rusia. Di belahan eropa lain muncul pula pemikiran alternative lain dari kaum revisionis. Pemikiran sosialis pasca marx berfokus pada dua tema, tema pertama ialah tentang kemungkinan alokasi sumber daya yang efisien dalam perekonomian sosialis pasar. Tema kedua ialah kemungkinan perubahan kapitalisme menjadi sosialisme tanpa melalui revolusi radikal. Pakar sosialis yang setuju dengan tema kedua disebut sebagai aliran revisionism.[4]
Tujuan utama kaum ini adalah untuk merevisi kembali pemikiran marx dan Engels yang meramal bahwa kapitalisme akan jatuh oleh revolusi kaum proletar. Mereka tidak setuju dengan cara tersebut, mereka setuju kapitalisme digantikan dengan sosialisme dengan menegaan demokrasi dan ikut terlibat dalam pergerakan serikat buruh. Tokoh revisionis diantaranya, Bernstein, Kautsky dan Luxemburg.

3.      Aliran Kiri Baru
Secara sederhan aliran kiri baru dapat diartikan sebagai kombinasi dari marxisme-leninisme ortodoks dengan pemikiran radikal baru. Ciri utama dari aliran ini adalah setuju dengan pemikiran bahwa system kapitalis tidak harmonis, akan tetapi tidak perlu adanya usaha untuk menjatuhkan system kapitalis karena lambat laun akan tergeser dengan sendirinya. Aliran ini juga mengecam terhadap system kapitalisme kontemporer.

D.    KARYA-KARYA  KARL MARX
·         THE COMMUNIST MANIFESTO
·         DAS CAPITAL 1-2-3
·         THEORIES OF SURPLUS VALUE
·         VALUE,PRICE AND PROFIT
·         WAGE-LABOUR AND CAPITAL




BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
 Pola pemikiran komunis Marx bermula dari rasa benci terhadap sistem perekonomian liberal yang digagas oleh Adam Smith. Dari segi moral Marx melihat bahwa sistem kapitalis mewarisi sistem ketidak adilan dari dalam.oleh karenanya marx erasa perlu adanya perubahan system ekonomi yang pada waktu itu sedang berkembang. Karena akan merugukan rakyat banyak dan mengesampingkan kepentingan public.

Pemikiran sosialisme/komunisme ada 3 fase yakni pra marx, masa marx dan pasca marx. Ketiga fase tersebut berbeda stu sama lain. Sosialis Pra Marx yakni Sosialis-utopis berawal dari harapan para tokoh sosialis akan adanya sebuah pulau/Negara, yang semua milik merupakan milik bersama, semua orang tiggal di tempat yang sama dimana makanan serta kebutuhan lainnya disediakan secara bersama-sama. Orang tidak perlu bekerja mati-matian, melainkan cukup sekedar memenuhi kebutuhan primer. Uang di anggap tidak perlu,pakaian seragam serta pemeritah dijalankan secara demokratis.

Teori-Teori Marx
·         Teori Pertentangan Kelas
·         Teori Surplus Value
·         Teori Dialektika Materialism
fase-fase yang akan dilewati masyarakat menurut marx adalah sebagai berikut:
·         Komunisme primitive(suku)
·         Perbudakan
·         Feodalisme(tuan tanah)
·         Kapitalisme
·         Sosialisme dan
·         Komunisme.
Pasca Marx
1.      Leninisme
2.      Revisionism
3.      Aliran Kiri Baru




DAFTAR PUSTAKA

Ø  Deliarnov.1997.perkembangan pemikiran ekonomi.Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Ø  Pressman,steven.2000.lima puluh pemikir ekonomidunia.Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Ø  Santoso,listiyono.2009.epistemologi kiri.Yogyakarta:Ar-Ruz Media Group.
Ø   




[1] Deliarnov.perkembangan pemikiran ekonomi.97.hal-53
[2] Ibid.hal-65
[3] Ibid.hal-65
[4] Deliarnov.perkembangan pemikiran ekonomi.hal-88

"Our Agenda"

Kasi pesan ya...